Senin, 04 Mei 2015

Natural Science

A.    Pengertian Ilmu Alam (Natural Science)                                                              
Ilmu alam atau ilmu pengetahuan alam (bahasa Inggris: natural science) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun. Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah "ilmu alam" kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari. Dari sudut ini, "ilmu alam" dapat menjadi arti alternatif bagi biologi, terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).
Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam yang dapat dirumuskan kebenarannya secara empiris. Adapun definisi Ilmu Pengetahuan Alam menurut beberapa ahli :
1.      Fisher
Science adalah kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi.
2.      Nash
Nash seorang ahli kimia, menekankan bahwa science adalah suatu proses atau suatu cara untuk meneropong dunia.

B.     Cabang-cabang Utama Ilmu Alam
1.      Astronomi
Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik (radiasi CMB). Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai sisi dari benda-benda langit — seperti asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.
Cabang-cabang astronomi, yaitu :
a.       Astrometri : penelitian posisi benda langit dan perubahan posisi mereka. Mendefinisikan sistem koordinat yang dipakai dan kinematika dari benda-benda di galaksi kita.
b.      Kosmologi : penelitian alam semesta secara keseluruhan dan evolusinya.
c.       Fisika galaksi : penelitian struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain.
d.      Astronomi ekstragalaksi : penelitian benda (sebagian besar galaksi) di luar galaksi kita.
e.       Ilmu planet : penelitian planet dan tata surya.
f.       Pembentukan bintang : penelitian kondisi dan proses yang menyebabkan pembentukan bintang di dalam awan gas, dan proses pembentukan itu sendiri.
g.      Astronomi optikal menunjuk kepada teknik yang dipakai untuk mengetahui dan menganalisa cahaya pada daerah sekitar panjang gelombang yang bisa didetekdi oleh mata (sekitar 400-800nm). Alat yang paling biasa dipakai adalah teleskop, dengan CCD dan spektograf.
h.      Astronomi inframerah mengenai deteksi radiasi infra merah (panjang gelombangnya lebih panjang daripada cahaya merah). Alat yang digunakan hampir sama dengan astronomi optik dilengkapi peralatan untuk mendeteksi foton infra merah. Teleskop ruang angkasa digunakan untuk mengatasi gangguan pengamatan yang berasal dari atmosfer.
i.        Astronomi radio memakai alat yang betul-betul berbeda untuk mendeteksi radiasi panjang gelombang mm sampai cm. Peneimanhya mirip dengan yang dipakai dslam pengiriman siaran radio (yang memakai radiasi dari panjang gelombang).
Juga, terdapat disiplin ilmu lain yang mungkin dipertimbangkan sebagai bagian dari astronomi:
1)      Arkheoastronomi
2)      Astrobiologi : kadang disebut juga eksobiologi, eksopaleontologi, bioastronomi, dan xenobiologiadalah kajian tentang asal, evolusi, penyebaran, dan masa depan kehidupan di alam semesta.
3)      Astrokimia : studi tentang unsur kimia yang ditemukan di luar angkasa, umumnya dalam skala yang lebih besar dari tata surya, terutama di awan molekul, berikut studi mengenai pembentukan, interaksi, serta kehancurannya. Bidang ini merupakan gabungan disiplin ilmu astronomi dan kimia. Dalam skala tata surya, studi unsur kimia biasanya disebut kosmokimia.
2.      Biologi
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi" dipinjam dari bahasa Belanda, biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios ("hidup") dan λόγος,logos ("lambang", "ilmu"). Istilah "ilmu hayat" dipinjam dari bahasa Arab, juga berarti "ilmu kehidupan".
Objek kajian ilmu biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup. Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan seringkali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, seiring dengan penemuan para ilmuwan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Berbagai aspek kehidupan yang dikaji antara lain meliputi :
·         Ciri-ciri fisik dan fungsinya.
·         Perilaku dipelajari pada masa sekarang dan masa lau
·         Bagaimana makhluk hidup tercipta
·         Interaksi sesama makhluk dengan alam sekitar
·         Mekanisme pewarisan sifat yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup.
Pencabangan biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus yaitu;
a.       Pembagian berdasarkan keanekaragaman (berdasarkan kelompok organisme). Seperti ilmu biologi tumbuhan (botani), biologi hewan (zoologi), biologi serangga (entomologi).
b.      Pembagian berdasarkan organisasi kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan). Seperti biologi sel, anatomi, fisiologi.
c.       Pembagian berdasarkan interaksi (hubungan antarunit kehidupan serta antara unit kehidupan dengan lingkungannya). Membahas hubungan antar unit kehidupan maupun antara unit kehidupan dan lingkungannya yang terjadi pada semua tingkat organisasi.
Objek kajian biologi sangat luas karena semua makhluk hidup dipelajari, dari yang sekecil bakteri hingga yang sebesar paus putih. Karena begitu luasnya cakupan biologi, maka dibuatlah cabang-cabang ilmu biologi. Cabang biologi terus bertambah sesuai dengan perkembangan ilmu biologi itu sendiri, berikut adalah beberapa diantaranya :
1.      Imunologi : adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara lain mempelajari perananfisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit; malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun, penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun in vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi memiliki berbagai penerapan pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin.
2.      Mikologi : ilmu tentang fungi, yang dahulu disatukan dengan botani.
3.      Bryologi : ilmu yang mempelajari tentang lumut.
4.      Ichitologi : ilmu yang mempelajari tentang ikan.
5.      Karsinologi : ilmu yang mempelajari tentang krustacea.
6.      Mammologi : ilmu yang mempelajari tentang mammalia.
7.      Ornitologi : ilmu yang mempelajari tentang burung.
8.      Entomologi : ilmu yang mempelajari tentang insekta atau serangga.
9.      Parasitologi : ilmu yang mempelajari tentang parasit, inangnya, dan hubungan di antara keduanya. Sebagai salah satu bidang studi biologi, cakupan parasitologi tak ditentukan oleh organisme atau lingkungan terkait, namun dengan cara hidupnya, yang berarti bidang ini bersintesis dengan bidang lain, dan menggunakan teknik seperti biologi sel, bioinformatika, biokimia, biologi molekuler,imunologi, genetika, evolusi dan ekologi.
3.      Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
4.      Fisika
Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya pemisahan dalam bidang teori (fisika teoritis) dan eksperimen (fisika eksperimental).
 Fisika teoritis berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Fisika teoritis telah menghasilkan beberapa teori seperti teori mekanikan kuantum, teori relativitas, teori elektromagnetik.
Fisika eksperimentalis berusaha menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Seperti fisika optik, fisika nuklir, dan lain-lain.
Meskipun teori dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, namun keduanya saling bergantung. Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.
Bidang-bidang yang menjadi fokus riset pada fisika :
1.      Astrofisika adalah cabang astronomi yang berhubungan dengan fisika jagad raya, termasuk sifat fisik (luminositas, kepadatan, suhu, dan komposisi kimia) dari objek astronomi seperti planet, bintang, galaksi dan medium antarbintang, dan juga interaksinya. Kosmologi adalah teori astrofisika pada skala terbesar.
2.      Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek.
3.      Ilmu keplanetan atau planetologi, atau astronomi planet adalah ilmu mengenai planet dan tata surya, dan menjadi suatu bidang interdisiplin dari berbagai ilmu.
4.      Fisika plasma adalah salah satu bidang dari fisika yang mempelajari gas terionisasi yang dikenal sebagai plasma.
5.      Fisika atomik, molekul, dan optik adalah bidang ilmu yang mempelajari interaksi zat-zat dancahaya-zat dalam skala atom tunggal atau struktur berisi beberapa atom. Ketiga bidang ini dikelompokkan menjadi satu karena hubungan mereka, metode yang mirip, dan kesamaan skala energi yang bersangkutan. Fisikawan kadang kala menyingkat bidang ini sebagai fisika AMO.
6.      Fisika atom dibedakan dari fisika nuklir, meskipun masyarakat memandangnya sama. Fisika atom tidak berhubungan dengan proses intra-nuklir dipelajari dalam fisika nuklir, meskipun sifat dari nukleus merupakan hal yang penting dalam fisika nuklir (misal, hyperfine structure).
7.      Fisika molekuler memfokuskan dalam struktur multi-atom dan interaksi internal dan eksternal mereka dengan benda dan cahaya. Merupakan cabang ilmu yang mempelajari sifat fisik molekul danikatan kimia antar atom yang merekatkannya menjadi molekul
8.      Fisika optikal dibedakan dari optik karena dia condong untuk memfokuskan tidak pada pengontrolan medan cahaya klasik dengan objek makroskopik, tetapi dalam sifat dasar dari medan optik dan interaksi mereka dengan benda dalam alam mikroskopik. Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi.
9.      Pengolahan citra adalah salah satu cabang dari ilmu informatika. Pengolahan citra berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra/gambar menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu.
10.  Teori informasi (Inggris: information theory) adalah disiplin ilmu dalam bidang matematika terapanyang berkaitan dengan kuantisasi data sehingga data atau informasi itu dapat disimpan dan dikirimkan tanpa kesalahan (error) melalui suatu kanal komunikasi.
11.  Pengenalan pola merupakan bidang dalam pembelajaran mesin dan dapat diartikan sebagai "tindakan mengambil data mentah dan bertindak berdasarkan klasifikasi data". Salah satu aplikasinya adalahpengenalan suara, klasifikasi teks dokumen dalam kategori (contoh. surat-E spam/bukan-spam),pengenalan tulisan tangan, pengenalan kode pos secara otomatis pada sampul surat, atau sistempengenalan wajah manusia.
12.   Fisika partikel adalah cabang dari fisika yang mempelajari partikel dasar pembentuk benda danradiasi, dan interaksi antara mereka. Dia juga disebut fisika energi tinggi, karena banyak partikel dasar tidak terjadi dalam keadaan biasa di alam, tetapi dapat diciptakan dan dideteksi pada saat benturanberenergi partikel lainnya, seperti yang dilakukan dalam pemercepat partikel. Ilmu Fisika Nuklir adalah ilmu yang mempelajari Tentang inti atom,serta perubahan-perubahan pada inti atom.
13.  Fisika benda terkondensasi adalah bidang fisika yang berhadapan dengan sifat fisika makroskopikbenda. Material butiran adalah bahan atau material yang terdiri dari butiran-butiran bahan lain yang lebih kecil. Contoh sederhana dari material butiran adalah pasir, kacang-kacangan (bijinya), biji-bijian,tepung, dan kelereng. Cabang ilmu yang dipelajari: Akustik - Astronomi - Biofisika - Fisika penghitungan- Elektronik - Teknik - Geofisika - Ilmu material - Fisika matematika - Fisika medis - Kimia Fisika -Dinamika kendaraan - Fisika Pendidikan.
·         Biofisika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi. Biofisika berkembang sangat pesat sejak awal tahun 1980 dengan makin mapannya aneka teori fisika yang telah ada.
·         Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat danoseanografi(laut). Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamikayang mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon.
5.      Geologi
Geologi adalah Ilmu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Ilmu Bumi adalah suatu istilah untuk kumpulan cabang-cabang ilmu yang mempelajari bumi. Cabang ilmu ini menggunakan gabungan ilmu fisika, geografi, matematika, kimia, dan biologi untuk membentuk suatu pengertian kuantitatif dari lapisan-lapisan Bumi. Dalam ilmu bumi, peranan data sangat penting dalam menguji dan membentuk suatu hipotesa.
Geologi mempelajari lapisan batuan dari kulit bumi (atau litosfer) dan perkembangan sejarahnya. Cabang utama dari ilmu ini adalah mineralogi, petrologi, geokimia, paleontologi, stratigrafi dan sedimentologi.
1.      Geofisika mempelajari sifat-sifat fisis bumi, seperti bentuk bumi, reaksi terhadap gaya, serta medan potensial bumi (medan magnet dan gravitasi). Geofisika juga menyelidiki interior bumi seperti inti,mantel bumi, dan kulit bumi serta kandungan-kandungan alaminya.
2.      Geodesi mempelajari pergerakan bintang dan satelit bumi.
3.      Ilmu tanah mempelajari lapisan terluar kulit bumi yang terlibat dalam proses pembentukan tanah (ataupedosfer). Disiplin ilmu utama antara lain adalah edafologi dan pedologi.
4.      Glasiologi mempelajari bagian es dari bumi (atau kriosfer).
5.      Ilmu atmosfer mempelajari bagian gas dari bumi (atau atmosfer) antara permukaan bumi sampai lapisan eksofer (~1000 km). Cabang utama bidang ini adalah meteorologi, klimatologi, dan aeronomi.
a.       Aeronomi : Aeronomi adalah ilmu dari wilayah atas atmosfer, dimana disosiasi dan ionisasi sangat penting. Aeronomi adalah cabang fisika atmosfer. Obyek yang dikaji adalah perubahan dinamika atmosfer. pemahaman pasang surut atmosfer sangat penting dalam memahami atmosfer secara keseluruhan. Pemodelan dan pengamatan pasang surut atmosfer yang diperlukan untuk memantau dan memprediksi perubahan di atmosfer bumi.
b.      Oceanografi dan hidrologi mempelajari bagian air dari bumi (laut dan air tawar) atau hidrosfer. Kadang cabang ilmu ini digabungkan dengan geofisika. oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Ilmu oceanografi dapat dibagi menjadi beberapa cabang:
·         Oceanografi kimia atau kimia laut, ilmu mengenai kimia samudera dan interaksi kimianya dengan atmosfer.
·         Geologi laut atau oceanografi geologi, ilmu mengenai geologi dasar laut termasuk tektonik lempeng.
·         Oceanografi fisika ilmu mengenai ciri fisik samudera termasuk struktur suhu-salinitas, pencampuran,ombak, pasang, dan arus.
6.             Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari kala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Ilmu kimia memiliki banyak cabang dan sub cabang, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Kimia analisa, mempelajari teknik analisa materi untuk menentukan komposisi dan struktur dari materi. Kimia analisa juga mempelajari analisa standart dan metode penelitian standart yang nantinya akan dipakai oleh cabang ilmu kimia yang lain.
b.      Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Dari cabang ini muncul sub cabang yang lain seperti kimia katalis yang mempalajri cara membuat dan mempelajari katalis. Kimia organometalik yaitu mempelaajri sifat dan rekasi perpaduan senyawa organik-logam.
c.       Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Untuk membedakan derngan senyawa anorganik, maka senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon. Mempelajari kimia organik sangat penting bagi yang ingin mempelajari farmasi, biokimia, fitokimia, sintesis kimia, dan ilmu yang lain.
Biokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari zat-zat kimia, reaksi kimia, dan interaksi zat-zat kimia yang terdapat dalam makhluk hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia, biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
d.      Kimia fisik adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari sifat fisik dan sifat dasar materi dari suatu sistem kimia atau proses kimia. Fokus kimia fisik umumnya berkisar energi dan sifat thermodiamik suatu sistem. Sub cabang yang sangat penting dari kimia fisik adalah termodinamika kimia, kinematika kimia, elektrokimia, spektroskopi, dan thermokimia. Berikut adalah penjelasan sub cabang dari kimia fisik:
·         Termodinamika kimia adalah kajian matematika tentang keterkaitan antara kalor dan kerja dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisik dalam batas-batas hukum-hukum termodinamika. Termodinamika kimia dapat difahami sebagai terapan metode matematika untuk mengkaji permasalahan kimia dan khususnya memiliki perhatian pada kespontanan proses.
·         Kinetika kimia atau kinetika reaksi mempelajari laju reaksi dalam suatu reaksi kimia.
·         Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
·         Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif.
·         Kimia padatan merupakan kajian tentang sintesis, struktur, dan sifat-sifat fisik material padat.
·         Kimia permukaan dapat didefinisikan secara umum sebagai kajian reaksi kimia di permukaan. Hal ini berkaitan erat dengan fungsionalisasi permukaan yang bertujuan mengubah susunan kimia permukaan dengan menambahkan unsur tertentu atau gugus fungsi yang menghasilkan berbagai dampak yang diinginkan atau peningkatan sifat-sifat permukaan atau antarmuka.
D. Karakteristik IPA
1.      Bersifat objektif
2.      Sistematis
3.      Dilakukan secara konsisten
4.      Logis/masuk akal
E. Buddhism dan Ilmu Alam
Menurut sang Buddha, bahwa sifat segala sesuatu adalah terus berubah (Anicca), begitu pula dengan sifat alam. Alam bersifat dinamis dan kinetic, selalu berproses dengan seimbang. Unsur-unsur alam yang tampak dalam pandangan agam Buddha yaitu, unsur padat (pathavi), cair (apo), panas (tejo), gerak (vayo). Hukum yang berlaku pada alam (alam semesta)dapat dikategorikan lima aturan yang disebut Pancaniyama Dhamma, yaitu utu niyama (hukum fisika), bija niyama (hukum biologi), citta niyama (hukum psikologi), kamma niyama (hukum moral), dhamma niyama (hukum kausalitas).
Makhluk hidup dalam ajaran Buddha, terdiri dari manusia dan hewan yang terdiri atas lima kelompok kehidupan yang disebut  panca khanda, yaitu rupa (jasmani), vedana (perasaan), sanna (pencerapan), sankhara (keadaan-keadaan pikiran), vinnana (kesadaran). Lima khanda ini secara singkat disebut jasmani dan batin (rupa dan batin).
Sang Buddha menyadari bahwa segala sesuatu yang berkondisi bersifat tidak kekal atau selalu berubah (Anicca), tidak memuaskan atau menderita (Dukkha), dan bersifat tidak mempunyai inti yang kekal (anatta). Setelah mengetahui sifat dan unsur dari alam ataupun makhluk hidup dari sudut pandang Buddhis, ajaran Buddha memandang bahwa semua fenomena yang terjadi di alam semesta adalah saling mempengaruhi dan berinteraksi. Semua yang terjadi berdasarkan hukum sebab akibat yang saling mempengaruhi. Dalam ajaran Buddha hubungan sebab akibat yang saling mempengaruhi dan berinteraksi disebut Paticcasamuppada. Setiap sebab yang terjadi baik itu dilakukan oleh hewan atau manusia akan mengakibatkan akibat yang dampaknya akan dirasakan kembali oleh manusia atau hewan.
Sang Buddha menyadari hal tersebut, sehingga beliau mengajarkan kepada umat manusia untuk menghargai hewan maupun tumbuhan. Dalam Pancasila Buddhis, diajarkan untuk menghindari melukai/menyakiti makhluk hidup agar dapat menjaga keseimbangan ekosistem. Sang Buddha juga mengajarkan Metta sebagai wujud aktif dalam menghargai hewan dan karuna wujud nyata kepedulian terhadap hewan. Sang Buddha selain melarang para Bhikkhu merusak tanaman dengan memetik, juga melarang mengotori lingkungan, itu artinya bahwa Sang Buddha sangat memperhatikan lingkungan dan alam karena beliau tahu bahwa manusia hidup memerlukan alam.  

Organisasi Belajar



A.    Pengertian Organisasi Belajar

Menurut Peter Senge organisasi belajar adalah “…organizations where people continually expand their capacity to create the results they truly desire, where new and expansive patterns of thinking are nutured, where collective aspiration is set free, and where people are continually learning to see the whole together.”
Organisasi belajar adalah organisasi dimana orang-orang mengembangkan kemampuan mereka secara berkelanjutan untuk menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana di tempatkan pola berpikir yang baru dan meluas, bebas beraspirasi bersama, dan orang-orang belajar bersama secara berkelanjutan untuk memahami segala sesuatu.
Pendapat Senge itu menunjukkan bahwa organisasi merupakan tempat orang secara terus menerus memperluas kemampuan untuk mewujudkan apa yang sesungguhnya mereka inginkan, tempat di mana pola-pola berpikir yang baru dan ekspansif dikembangkan, tempat mencurahkan aspirasi secara bebas dan kolektif, serta tempat orang secara terus menerus belajar melihat keseluruhan secara bersama-sama.
Sedangkan Marquardt mengatakan: “Learning Organization is A company that learns effectively and collectively and continually transforms itself for better management and use of knowledge; empowers people within and outside of the organization to learn as they work; utilizes technology to maximize learning and production”.
Organisasi belajar adalah suatu organisasi yang belajar secara kuat, kolektif dan berkelanjutan dalam merubah dirinya sendiri untuk mengumpulkan, mengatur, dan menerapkan ilmu pengetahuan yang lebih baik demi kesuksesan suatu usaha
Dalam pengertian ini organisasi belajar merupakan organisasi yang belajar secara bersama-sama dengan sekuat kuatnya dan berkesinambungan dalam rangka mentransformasikan diri untuk mengumpulkan, mengelola, dan menggunakan pengetahuan lebih baik untuk keberhasilan organisasi.
Menurut Nancy Dixon, 1994, “Inti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi”
Menurut Diana Siregar, ITB, “Organisasi belajar adalah organisasi yang mampu melaksanakan proses transformasi pengetahuan secara siklikal-berkelanjutan, dari pengetahuan pekerja sebagai hasil belajar mandiri menjadi pengetahuan organisasi sebagai hasil belajar organisasional, untuk menumbuh kembangkan modal organisasi”.
Berdasarkan pengertian dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi belajar merupakan kemampuan suatu organisasi untuk meningkatkan kualitas kinerja para anggotanya agar dapat secara terus menerus belajar dan mengembangkan potensinya dari segi berpikir sistematik (systems thinking), penguasaan pribadi (personal mastery), model mental (mental models), dan membangun visi bersama (building shared vision).

B.     Pentingnya Organisasi Belajar
Konsep organisasi belajar muncul dalam konteks perubahan lingkungan dan daya saing, dimana organisasi membutuhkan kompetensi dan kepemimpinan untuk mentransformasi pengetahuan kepada seluruh anggota organisasi. Dengan dukungan lingkungan organisasi belajar yang kondusif diharapkan dapat diciptakan orang-orang yang berpengetahuan (knowledge pople) dengan kompetensi yang dapat diandalkan. Selain itu dukungan kepemimpinan yang memberdayakan (empowerement), artinya memberikan pendelegasian dan dukungan positif kepada setiap anggota organisasi dalam aktivitas pembelajaran dan memperbaiki kinerja. Ada beberapa alasan pentingnya organisasi belajar diantaranya yaitu:
·         Dalam rangka pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, kita tidak lagi dapat mengandalkan pada tersedianya tenaga kerja yang banyak dan murah, melainkan tenaga kerja yang terdidik dengan baik, terlatih dengan baik dan menguasai informasi dengan. Perubahan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan merupakan azas dari organisasi belajar.
·         Pengembangan organisasi yang lebih berorientasi pada lingkungan internal dianggap tidak tepat lagi. Sejalan dengan gerakan masyarakat informasi, maka organisasi perlu menguasai informasi mengenai lingkungan secara komrehensif. Organisasi memerlukan lebih banyak tenaga kerja berpengetahuan. Perkembangan ekonomi lebih dilandaskan pada pengetahuan dengan tenaga kerja berpengetahuan sebagai aset paling utama.
·         Mencapai kinerja tinggi dan memenangkan persaingan
·         Hubungan dengan pelanggan lebih baik
·         Menghindari penurunan
·         Memperbaiki kualitas
·         Memunculkan inovasi
·         Memenuhi kebutuhan pribadi dan spiritual
·         Meningkatkan kemampuan kita dalam mengelola perubahan
·         Bisa saling memahami
·         Memperluas batasan-batasan
·         Memperoleh kebebasan
·         Menghargai saling ketergantungan
Manfaat penting membangun organisasi belajar adalah mampu menghadapi tantangan perubahan dalam segala aspek lingkungan kehidupan dan menyesuaikan diri dengan perubahan itu agar tetap bertahan dan berkembang, mencapai kinerja yang tinggi dan memenangkan persaingan, dan memperbaiki kualitas dengan memunculkan inovasi.

C.    Karakteristik Organisasi Belajar
Karakteristik organisasi belajar menurut Peter Senge meliputi:
·         Berpikir Sistem (Systems Thinking) : Setiap usaha manusia merupakan sistem di mana bagian dari jalinan tindakan atau peristiwa saling berhubungan, meskipun hubungan itu tidak nyata.
·         Penguasaan Pribadi (Personal Mastery): Setiap orang harus mempunyai komitmen untuk belajar sepanjang hayat dan mengembangkan potensinya secara optimal.
·         Pola Mental (Mental Models): Setiap orang mempunyai pola mental tentang bagaimana ia memandang dunia di sekitarnya dan bertindak atas dasar apa yang dilihatnya.
·         Visi Bersama (Shared Vision): Organisasi yang berhasil berusaha mempersatukan orang-orang berdasarkan identitas dan perasaan yang sama yang dijabarkan dalam suatu visi yang dimiliki bersama.
·         Belajar Beregu (Team Learning): Bekerja dengan sistim regu (team work ) jauh lebih berarti daripada bekerja secara perorangan dari masing-masing anggotanya.
Berdasarkan pemahaman karakterisitik dari organisasi belajar yang dikemukakan oleh Sange, maka ciri-ciri suatu organisasi belajar yaitu:
ü  Organisasi tidak melaksanakan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya
ü  Mempunyai kemampuan bersaing dan beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam lingkungan eksternalnya
ü  Terus menerus meningkatkan kemampuan dan menciptakan hasil yang sungguh-sungguh mereka inginkan dengan pola berpikir baru dan memberikan kebebasan tumbuhnya aspirasi kolektif
ü  Belajar dilakukan oleh organisasi secara menyeluruh, seolah-olah organisasi itu memiliki satu otak.
ü  Belajar berlangsung terus menerus dan terintegrasi dengan pekerjaan
ü  Kemampuan berfikir sistem sangat fundamental
ü  Tersedianya informasi dan sumber data yang diperlukan untuk keberhasilan organisasi
ü  Berkembangnya budaya kelembagaan yang mendukung, menghargai dan memicu belajar perorangan dan beregu.
ü  Kegiatan dilandaskan pada aspirasi, refleksi dan konseptualisasi bersama
ü  Mampu menyesuaikan diri, memperbarui dan meningkatkan diri sebagai respon atas perubahan lingkungan.

D.    Strategi Memulai Organisasi Belajar
Strategi memulai organisasi belajar yaitu dapat dimulai dengan melakukan bimbingan terhadap ide-ide untuk mulai organisasi belajar dengan visi, nilai-nilai dan tujuan atau kegunaan; apakah tujuan organisasi belajar? dan apakah organisasi itu dapat memberikan kesempatan kepada anggota untuk berkreasi?. Kemudian Mengembangkan visi yang jelas organisasi dan kultur kearah masa depan. Setelah itu memastikan dukungan pimpinan manajemen. Sudahkah para pimpinan memberikan model kultur baru untuk para bawahan sebagai subordinat terhadap perilaku mereka yang menghadirkan harapan, perilaku dan nilai-nilai yang diinginkan. Selanjutnya, membuat perubahan pada struktur organisasi, sistem sumber daya manusia dan gaya manajemen dalam mendukung perubahan praktek kultur. Jika suatu organisasi mengasumsikan seseorang penganut paham persamaan, orang-orang yang mengorientasikan kultur, manajer harus mendorong, mengukur dan memberi penghargaan keikutsertaan pekerja di dalam pengambilan keputusan. Dan yang terakhir menyeleksi dan mengenalkan anggota baru ke dalam budaya baru, dan menghapuskan atau menghilangkan keberadaan, pekerja yang tidak bagus. Demikianlah cara atau strategi untuk memulai organisai belajar. Tidak ada resep tunggal di dalam membuat organisasi belajar, dan hal ini tidaklah mudah dalam membentuknya karena dibutuhkan kerja nyata dan pemikiran yang fundamental baik secara individu maupun kolektif.

E.     Sistem Organisasi Belajar
Model sistem organisasi belajar terdiri dari berbagai macam subsistem diantaranya yaitu; Belajar, Orang, Organisasi, Pengetahuan dan Teknologi. Dimana setiap subsistem saling terkait dan saling mempengaruhi. Jika sebuah subsistem tergganggu atau absen maka subsistem lain akan terpengaruh secara signifikan.
1.      Belajar
Dalam organisasi belajar ada tiga tingkatan belajar atau level of learning yang terdiri dari:
·         Belajar individual (individual learning)
Belajar individual adalah perubaahan ketrerampilan, pemmahaman, pengetahuan dan sikap serta nilai yang diperoleh seseorang melalui proses belajar mandiri, belajar berbasis teknologi, dan observasi.
·         Belajar kelompok (group or team learning)
Belajar kelompok adalah peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi oleh dan dalam kelompok.
·         Belajar organisasi (organizational learning)
Belajar organisasi adalah peningkatan intelektual dan kapabilitas produksi yang diperoleh dari komitmen perusahaan dan kesempatan untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
Pada subsistem belajar ini, bisa di aplikasikan di tempat kerja dengan cara semua unit yang ada mulai dari atasan sampai bawahan harus belajar terus menerus artinya semua unit menpunyai kesempatan yang sama untuk belajar terus menerus demi optimalkan dinamika-dinamika yang terjadi di lingkungan organisasi, sehingga unit yang satu dengan yang lain saling memahami dan akan terjadi kerja sama yang harmonis dalam organsiasi untuk mencapai tujuan.
2.      Orang
Subsistem orang terdiri dari :Employees (karyawan), Managers (manajer atau pimpinan), Custumers (pelanggan), Suppliers or vendors (pemasok), Alliance partners (mitra), Community (masyarakat). Pada subsitem orang ini bisa di terapkan dalam organisasi tempat bekerja dengan cara menentu tugas dan tanggung jawab masing–masing dalam menjalankan roda organisasi, sehingga semua orang yang terkait dalam organsasi mempunyai peranan masing-masing sesuai dengan tugas dan keahliannya kemudian bisa berkerja sama satu sama lain sehingga semua orang bisa di berdayakan.
3.      Organisasi
Subsistem organisasi terdiri dari :Culture (budaya), Vision (visi), Strategy (strategi), Structure (struktur). Pada subsistem ini, bisa diditerapkan pada tempat kerja dengan cara organisasi berusaha mempersatukan orang-orang berdasarkan indentitas yang sama dan perasaan senasib sepenanggungan. Dengan membangun visi bersama artinya visi tersebut bukan rumusan keinginan organisasi melainkan suatu yang merupakan keingginan bersama yang didalamnya ada komponen misi, budaya, strutur organisasi, nilai-nilai yang dianut, dan termasuk strategi-strategi organisasi untuk mencapai visi. Artinya semua orang dalam organisasi bukan sekedar kepatuhan terhadap pimpinan namun merupakan tujuan yang harus dikerjakan bersama. Dengan demikian anggota organisasi yang ada di dalamnya akan senantiasa membenahi organisasinya.
4.      Pengetahuan
Dalam hal ini suatu organisasi harus pandai melakukan manajemen pengetahuan (knowledge management), yaitu memperoleh, menciptakan, menyimpan, mendistribusikan dan mentransformasikan pengetahuan kepada seluruh anggota organisasi dengan cara-cara yang lebih efektif dan efisien. Pada subsistem ini, diterapkan dengan cara melakukan dialog atau sharing terhadap sesama anggota yang ada di organisasi. Sehingga anggota bisa memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber baik dari luar amupun dari anggota, dari pengetahaun yang didapat bisa di terapkan untuk menciptakan hal-hal yang baru sesuai dengan perubahan iklim lingkungan organisi, serta memdistibusi dan mentransformasikan pengetahuan yang dimiliki kepada seluruh anggota organisasi secara efekrif dan efisien.

5.      Teknologi
Suatu organisasi hendaknya senantiasa dapat memanfaatkan teknologi untuk efektifitas dan efisiensi untuk meningkatkan performanya. Pada subsitem teknologi ini, diterapkan dengan cara pemanfaatan manajemen sistem informasi, electronic performance support sistem, computer-based training, teleconference, dan lain-lain.